65 bendungan yang dibangun terdiri dari 49 bendungan baru dan 16 bendungan lanjutan dengan total kebutuhan dana sekitar Rp 70,13 triliun.
Saat ini, ada 213 bendungan di Indonesia yang memiliki daya tampung 13,62 miliar m3. Pada 2016 ini, akan dimulai pembangunan 8 bendungan baru lainnya. Dan hingga tahun 2019, diharapkan ketersediaan tampungan air bisa meningkat mencapai 14,42 miliar m3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Direktorat Jenderal Sumber Daya Air memiliki target pembangunan bendungan sebanyak 65 bendungan sampai tahun 2019 nanti. 29 bendungan diantaranya akan selesai dalam periode Kabinet Kerja," ujar Kepala Pusat Bendungan Ditjen Sumber Daya Air, Imam Santoso, seperti dikutip dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (16/9/2016).
Imam menjelaskan, bahwa perhatian khusus diberikan kepada beberapa provinsi di daerah Timur Indonesia seperti Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, dan Sulawesi Utara yang masih sangat membutuhkan pasokan air baku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Pemerintah akan membangun 25 bendungan di wilayah Timur Indonesia, yakni di Bali, NTT, NTB, Sulawesi, Maluku dan Papua. Beberapa diantaranya adalah Bendungan Way Apu di Maluku, Bendungan Kuwil dan Bendungan Lolak di Sulawesi Utara," tambahnya.
Dalam rangka mensukseskan program tersebut, ada beberapa kebijakan peningkatan kinerja sistem irigasi yang akan dilakukan. Diantaranya meningkatkan manajemen sistem irigasi, meningkatkan keandalan jaringan irigasi, dan meningkatkan keandalan ketersediaan air.
Selain itu, Kementerian PUPR juga akan melakukan pembangunan 1 juta ha daerah irigasi baru, rehabilitasi 3 juta ha daerah irigasi lama, penyediaan air baku, dan lain-lain.
(dna/dna)