Harga Daging Sapi Pernah Rp 80.000/Kg 11 Tahun Lalu

Harga Daging Sapi Pernah Rp 80.000/Kg 11 Tahun Lalu

Muhammad Idris - detikFinance
Jumat, 16 Sep 2016 18:32 WIB
Foto: Yulida Medisitiara
Jakarta - Sejak bulan puasa lalu, terhitung sudah sudah banyak cara dilakukan pemerintah untuk menurunkan harga daging sapi segar yang masih bertengger di atas Rp 100.000/kg. Upaya teranyar, yakni menggelontorkan daging kerbau impor asal India yang harga tertingginya dijual Rp 65.000/kg.

Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI), Asnawi, mengungkapkan harga daging sapi dari tahun ke tahun cenderung mengalami kenaikan. Sementara itu, harga sapi Rp 80.000/kg seperti yang diinginkan pemerintah, terjadi pada tahun 2005 silam.

"Harga terakhir daging sapi segar itu terjadi pada tahun 2005. Tahun-tahun setelahnya naik terus sampai Rp 90.000, naik paling tinggi terjadi di tahun 2011, dari sekitar Rp 90.000/kg menjadi di atas Rp 100.000/kg," ujarnya kepada detikFinance, Jumat (16/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lonjakan tersebut, menurut Asnawi, terjadi lantaran pengambilan kebijakan pemerintah dalam penetapan kuota impor sapi di tahun 2010 yang berdampak ke tahun 2011. Saat itu, dengan jumlah populasi sapi 14,8 juta sapi, dianggap sudah mencukupi dan dianggap swasembada dengan asumsi konsumsi daging sapi saat itu.

Menteri Pertanian saat itu, Suswono pun memangkas kuota sapi impor dari sebelumnya 35% dari total kebutuhan domestik, menjadi hanya 15% saja. Pemotongan kuota sapi signifikan itu malah membuat kelangkaan daging sapi di lapangan dan membuatnya harganya melambung di atas Rp 100.000/kg.

"Awalnya sapi di atas Rp 100.000/kg kan karena salah ambil kebijakan waktu itu, sapi kuota impornya dikurangi. Dikiranya sudah swasembada, padahal tak semua sapi bisa dipotong," terang Asnawi.

Setelah itu, harga daging sapi kembali meroket pada tahun 2015 lalu. Itu juga terjadi setelah pemerintah salah langkah dalam penetapan kuota impor. Polemik itu pula yang sempat membuat pedagang daging sapi mogok berjualan, serta diperiksanya perusahaan penggemukan sapi (feedloter) oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU).

Diungkapkannya, harga daging sapi memang relatif terus mengalami kenaikan bertahap hingga saat ini. Namun, lonjakan harga daging sapi segar tertinggi terjadi pada tahun 2011 dan 2015, yang keduanya terjadi karena kebijakan pemerintah yang kurang tepat.

"Yang terakhir ramai naik tinggi tahun 2015, pedagang mogok karena memang stok barang ada tapi sangat sedikit, harga mahal akhirnya kesulitan menjual. Pedagang malah sering dijadikan kambing hitam, padahal naiknya asalnya karena impor sapi yang dikurangi, kemudian direspons feedloter. Naik sampai sekarang di kisaran Rp 115.000/kg, belum turun-turun lagi sampai sekarang," pungkas Asnawi. (hns/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads