Ditengah kunjungannya, seorang peternak bernama Sarjono mengutarakan pendapatnya kepada Menteri Perdagangan, bahwa para peternak sapi lokal merasakan keresahan atas adanya daging impor.
"Izin pak menteri, kami merasakan keresahan atas adanya daging impor. Karena takut peternak kaya kami ini gulung tikar," ujar Sarjono di Feetloter PT GGLC, Lampung Tengah, Sabtu (17/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enggar merespons curhat peternak tersebut. Ia mengatakan, bahwa masuknya daging impor sama sekali tidak berdampak ke para peternak.
Daging impor masuk ke Indonesia ditujukan untuk menekan harga daging yang masih melambung di atas Rp 100.000.
"Bapak-bapak dan ibu sekalian tidak usah takut, kebijakan pemerintah memasok daging impor itu bertujuan untuk menekan harga daging sapi segar yang masih di atas Rp 100.000," ujar Enggar.
"Jadi kita impor daging dari luar itu sama sekali tidak bermaksud untuk merugikan peternak," ujarnya.
Enggar menambahkan, ia mengapresiasi PT Great Giant Livestock Company (GGLC), karena telah mendukung progam pemerintah dengan membantu para peternak untuk mengembangbiakan sapi indukan yang nanti akan di gemukan di tempat PT GGLC ini.
"Saya berterima kasih kepada PT GGLC ini karena sudah membantu progam pemerintah untuk membantu para peternak untuk mengembangbiakan sapi indukan yang nanti akan di gemukan di Feedloter ini," ujar Enggar. (hns/hns)