Di beberapa negara yang terletak di Semenanjung Skandinavia itu Menteri Rini mengajak para direksi BUMN belajar cara mereka mengelola perusahaan hingga mampu bersaing di pasar internasional.
"Jadi memang kami dari Kementerian BUMN ini melakukan analisa bagaimana BUMN kita dituntut bisa berkompetisi secara global. Kami sudah bekerja sama dengan beberapa negara Eropa dan Asia. Nah, kini kami mencoba belajar ke sini (Skandinavia)," kata Rini kepada wartawan di Kopenhagen, Denmark Minggu malam, (18/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi selama ini negara-negara Skandinavia itu sangat menerapkan Good Corporate Government. "Kami ingin kerja sama dengan perusahaan-perusahaan Skandinavia ini karena kami menekankan, melihat betul bahwa perusahaan mereka benar-benar menerapkan sistem transparansi dan Good Corporate Government," kata Rini.
Rini dan rombongan sudah mengunjungi sejumlah perusahaan di Negeri Skandinavia. Seperti perusahaan multinasional yang berbasis di Stavanger, Norwegia Statoil; Perusahaan pembangkit listrik dan pengembangan energi ramah lingkungan Norwegia Statkraft; sebuah perusahaan penangkaran ikan Salmon dengan produksi ribuan ton per tahun; FORCE Technology dan Vestas.
Di Swedia rombongan mengunjungi markas perusahaan teknologi Erricson yang pada Februari lalu meresmikan pusat research and development di Roserberg. Dalam beberapa bulan ke depan Erricson juga akan membuka pusat pengembangan teknologi di Montreal, Kanada.
Direksi BUMN yang mendampingi Menteri Rini antara lain: Direktur Utama PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Agus Andiyani; Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Achmad Baiquni; Direktur Utama PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Alex J Sinaga; Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti; Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro; Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan jasa survei dan konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihango, dan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah. (erd/ang)











































