"Tak ada lagi impor-imporan. Sudah berapa juta petani yang tinggalkan pekerjaan mereka. Itu yang bisa kontribusi petani gabung Santoso cs, gabung Gafatar, jadi begal, jangan sampai. Coba Santoso yang pengikutnya 40-an orang saja, bikin pusing nggak? Ini jutaan petani," kata Amran saat berdialog dengan Gabungan Pengusaha Makanan Ternak di Kementerian Pertanian, Jakarta, Senin (19/9/2016).
"Tidak ada jalan lain kecuali meningkatkan kesejahteraan mereka. Petani nggak butuh disuapi anggaran, petani butuhnya kepastian harga. Nggak ada lagi alasan impor jagung, nggak ada lagi harga jatuh Rp 1.500/kg," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"724.000 hektar ini kita kawal anggarannya. Aku tanya tanya nurani, petani benar-benar teriak ketika harga jatuh. Bapak minta tambah luasan berapa saja, saya kasih. 700.000 hektar buat produksi 3,6 juta ton, buat jaga-jaga saya berikan lagi sampai 1 juta ton lagi," tutur Amran. (hns/hns)











































