Keberadaannya yang unik telah menjadikan kawasan pemukiman yang berlokasi di Kelurahan Jodipan, Kecamatan Blimbing, Kota Malang ini sebagai salah satu destinasi wisata di Kota Malang.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengetahui, apa saja kekurangan yang harus dipenuhi lokasi ini agar bisa menjadi destinasi wisata yang sebenarnya, Basuki sampai turun langsung ke lokasi.
"Kampung ini (Kampung warna warni) sudah ramai diberitakan. Bagaimana menata kampung sebagai destinasi wisata. Kami ingin melihat secara langsung, karena ada program menata pemukiman di bantaran sungai, apalagi bisa menjadi kawasan wisata," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono usai mendatangi Kampung Warna Warni, Jumat (23/9/2016).
Dari hasil kunjungannya, ada sejumlah rekomendasi yang diberikan agar kawasan yang akan dijadikan destinasi wisata ini tetap aman dan tidak merusak lingkungan mengingat lokasinya yang berada di bantaran daerah aliran sungai (DAS).
Untuk melakukan tindak lanjut pengembangan, pihak kementerian PUPR bersama pengelola daerah aliran sungai (DAS) Brantas, Perum Jasa Tirta, akan melakukan pembicaraan dengan Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai penggagas kampung warna warni ini.
Pembicaraan akan membahas perihal rencana pengembangan kawasan ini nantinya agar menyesuaikan dengan ide dan gagasan awalnya.
"Ini kan kreatifitas dari mahasiswa UMM, kita akan temui bersama Jasa Tirta. Karena semua bangunan melintang dan berada di bantaran sungai harus mendapatkan rekomendasi dari Jasa Tirta," sambung dia.
![]() |
Sementara Wali Kota Malang Moch. Anton mengatakan, upaya menggarap Kampung Warna Warni secara serius telah dilakukan Pemkot Malang. Terbaru, kata dia, Kementerian ESDM sudah menyetujui dan akan membenahi penerangan lampu di pemukiman tersebut.
"Pembangunan secara konsorsium, ESDM sudah menghadirkan pelaksana untuk menata PJU tenaga surya disini (kampung warna warni), dan untuk Kementerian PU membangun jembatan penyeberangan menghubungkan warna warni dengan kampung Tri D, tinggal kirim surat saja," beber Anton.
Dijelaskan, sempat dibicarakan adanya rencana revitalisasi. Namun, sebelum itu, Kemeterian PUPR akan bertemu dengan UMM serta Jasa Tirta sebagai pengelola DAS Brantas.
"Melihat debit airnya masih aman, dan ada rencana revitalisasi," tutup Anton. (fat/dna)