Anjalin, salah seorang pedagang di JGC mengungkapkan, omzet penjualan di toko batu akik miliknya anjlok hingga lebih dari 90%. Lesunya omzet batu akik terjadi seiring dengan meredanya booming batu akik, tepatnya pasca Lebaran Idul Fitri lalu.
"Mulai turun sebelum Lebaran lalu, pas lagi puasa tepatnya. Orang ke sini-sini sudah mulai sepi pembelinya. Omzet turunnya sampai 90% lebih. Dulu sehari bisa jual Rp 15 juta, sekarang dapat Rp 1 juta sudah minta ampun," terangnya saat ditemui detikFinance, Minggu (25/9/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang 2 orang juga banyak bengong. Dulu sesak, mau lihat keluar saja susah. Kalau dulu semua orang beli, dari bapak-bapak sampai anak-anak cari batu akik, sekarang tinggal orang hobi saja cari batu," ungkap Anjalin.
Pedagang batu akik lainnya, Sahabi mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, dibandingkan pertengahan tahun 2015, omzet penjualan batu akik di tokonya sudah merosot lebih dari 90%.
"2015 ramai sekali, tahun 2016 sampai ke sini sudah habis (pembeli), bisa dikatakan 95% turun omzet. Dulu pagi-pagi saja baru buka sudah bisa dapat Rp 50 juta, sekarang buat penglaris (pembeli pertama) saja belum dapat-dapat ini sampai sekarang mau siang. Orang nggak ada yang beli dari tadi," tutur Sahabi yang sudah menjual batu akik di Rawa Bening sejak 1988 ini. (drk/drk)