Pembangunan LRT Bandung Batal Pakai APBN 100%, Ini Langkah Pemkot

Pembangunan LRT Bandung Batal Pakai APBN 100%, Ini Langkah Pemkot

Avitia Nurmatari - detikFinance
Jumat, 30 Sep 2016 18:38 WIB
Ilustrasi (Foto: Ari Saputra)
Jakarta - Kehadiran moda transportasi massal LRT (Light Rail Transit) di Kota Bandung semakin dekat. Pemenang lelang koridor 1 yakni Singapore Mass Rapid Tansit (SMRT). Saat Ini Pemkot Bandung masih menunggu kepastian berapa persen pendanan untuk LRT dari pemerintah pusat.

Menurut Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, sebelumnya Presiden Jokowi mengatakan akan membiayai 100% LRT Bandung koridor 1 dari APBN. Namun rupanya rencana tersebut batal, skema pembiayaan LRT 100% dari APBN dialihkan ke Kota Palembang yang akan menjadi tuan rumah ASEAN Games 2018.

Lalu bagaimana dengan LRT Bandung? Pria yang karib disapa Emil itu mengatakan, Presiden Jokowi sudah mengarahkan langsung ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk merumuskan detail hitung-hitungan LRT Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi kedatangan dari kementria keuangan untuk menghitung memungkinka atau tidaknya anggaran dari APBN. Jangan enggak sama sekali. Terakhir rapat kabinet, Pak Presiden mengarahkan perpres LRT Bandung Raya itu 50% dari APBN, itu yang saya tagih, yang saya finalisasi," ucap Emil di Balai Kota Bandung Jalan Wastukancana Jumat (30/9/2016)..

Namun, opsi lain jika memang tidak ada kucuran dana dari APBN, Pemkot Bandung tetap akan membangun LRT dengan dana dari swasta dengan skema Public Private Partnership (PPP).

"Opsi lain pembiayaan oleh investor dan properti mensubsidi. Investor akan diberi ruang untuk membangun properti di terminal-terminal yang akan dijadikan Transit Oriented Development (TOD)," ucapnya.

LRT koridor 1 ini akan dibangun dari Babakan Siliwangi - Leuwipanjang sepanjang sekitar 11 km. Singapore Mass Rapid Tansit (SMRT), operator LRT Singapura, keluar menjadi pemenang lelang proyek LRT koridor 1. Pembangunan LRT Koridor 1 ditargetkan akan mulai dibangun tahun 2017 mendatang. (avi/dna)

Hide Ads