"Saya melaporkan hasil kunjungan ke San Francisco, mengenai energi," ungkapnya usai keluar dari Istana Negara, Jakarta, Senin (3/10/2016).
Kepada Jokowi, Luhut menjelaskan bahwa di California, AS sudah implementasikan teknologi untuk mendukung penghematan energi. Menurut Luhut, ada peluang teknologi tersebut bisa digunakan juga di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, Luhut akan mengirim tim untuk meninjau lebih lanjut. Baik dari Kementerian ESDM, Bappenas dan PLN.
"Ini dari departemen energi AS yang membuat program ini, sehingga itu juga bisa menghemat kita cukup besar. Nanti kita akan kirim tim untuk melihat," terang Luhut.
Kemudian dilaporkan terkait dengan revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 tahun 2010 terkait biaya operasi yang dapat dikembalikan (cost recovery) dan perpajakan bagi industri hulu dan minyak dan gas bumi (migas).
Luhut juga melaporkan tentang perkembangan proyek Masela. Beberapa pembicaraan sudah dilakukan dalam dua bulan terakhir, baik dari Kementerian ESDM, SKK Migas dan perusahaan yang terlibat, yaitu Inpex dan Shell.
"Semua sedang berjalan, sekarang sudah diteail, siapa berbuat apa sudah hampir jadi. Mungkin nanti akan ada waktunya resmi untuk disampaikan setelah sampai difinalisasi," tukasnya. (mkl/hns)











































