Direktur Pengadaan Perum Bulog, Wahyu mengungkapkan, sejak pemerintah memberi penugasan Bulog mengimpor daging kerbau dari India sebagai langkah stablilisasi harga daging, pihaknya beberapa kali melakukan pemantauan harga daging kerbau yang dijual di Malaysia, dari tingkat importir hingga ke pasar eceran.
"Sudah puluhan tahun Malaysia gantungkan konsumsi pada daging kerbau India, sudah sangat familiar karena sudah sangat lama. Pedagang daging di sana lebih banyak jual daging kerbaunya daripada sapi," jelas Wahyu kepada detikFinance, Rabu (5/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah eksportir yang diizinkan untuk masuk ke Malaysia ada 7 RPH. Sementara eskportir daging dari India yang memasok ke Indonesia ada 10 perusahaan, dengan importir tunggal dalam hal ini Perum Bulog. Di antaranya (pemasok) ada yang sama," ujar Wahyu.
Sebagai informasi, Bulog sendiri ditugasi pemerintah mengimpor daging kerbau India sebanyak 10.000 ton. BUMN logistik pangan tersebut mendapat tambahan kuota impor daging kerbau India sebanyak 70.000 ton. (drk/drk)











































