Impor Daging Kerbau RI Dibuka, Harga Daging di Malaysia Naik

Impor Daging Kerbau RI Dibuka, Harga Daging di Malaysia Naik

Muhammad Idris - detikFinance
Kamis, 06 Okt 2016 10:47 WIB
Foto: Dokumen Bulog
Jakarta - Sejak ditugasi pemerintah mengimpor daging kerbau asal India, Perum Bulog beberapa kali memantau harga daging kerbau di negara tetangga Malaysia. Pengecekan harga dilakukan dari mulai importir hingga ke sejumlah pasar daging di Negeri Jiran itu.

Direktur Pengadaan Bulog, Wahyu mengungkapkan, kebijakan pembukaan keran impor dari Presiden Joko Widodo rupanya berbuntut pada kenaikan harga daging di Malaysia. Selain itu, kenaikan permintaan daging kerbau India secara bersamaan juga datang dari China.

"Harga di tingkat importir Malaysia mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya. Itu terjadi karena tingginya permintaan daging kerbau India dari Indonesia dan China. Jangan lupakan China, mereka juga akhir-akhir ini permintannya naik," ungkap Wahyu kepada detikFinance, Rabu (5/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama ini, Malaysia memang sangat tergantung dengan pasokan daging dari India. Bahkan, daging kerbau India lebih dominan ketimbang daging sapi impornya.

Menurutnya, kenaikan harga dari pemasok daging kerbau di India kepada importir Malaysia sekitar 5 sen dolar AS per kilogram. Saat pengadaan pertama kali, Bulog bisa mendapatkan harga daging kerbau tanpa tulang seharga US$ 3,50 per kilogram.

"Ini sesuatu yang lazim ketika India minta harga naik saat ada kenaikan permintaan. Ke kita pun mereka mengajukan kenaikan. Harga yang berlaku saat ini US$ 3,55 per kilogram, 30 hari ke depan pemasok (daging kerbau India) mereka minta naik 1 sen lagi atau US$ 3,56 per kilogram," kata Wahyu.

Bulog sendiri saat ini menargetkan 10.000 ton daging kerbau dari kuota impor pertama selesai dikapalkan pada Oktober ini. BUMN logistik pangan tersebut juga sudah mendapat persetujuan impor untuk mendatangkan 70.000 ton daging kerbau India.

Daging kerbau oleh Bulog dijual dengan harga berbeda sesuai dengan kualitas daging, dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 65.000 per kilogram. Hingga pekan pertama bulan ini, Bulog baru memasukkan daging kerbau sebanyak 7.830 ton. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads