Incar Tebusan Tax Amnesty 0,5%, Pengusaha UMKM Pakai Cara Ini

Jakarta - Wajib pajak UMKM yang memiliki omzet hingga Rp 4,8 miliar/ tahun juga diberi hak mengikuti program pengampunan pajak atau Tax amnesty. Bagi UMKM yang mendeklarasikan harta di bawah Rp 10 miliar dikenakan tarif tebusan 0,5%. Sedangkan UMKM yang mendeklarasikan harta di atas Rp 10 miliar dikenakan tarif tebusan 2%.

Adanya aturan tersebut justru membuat pengusaha UMKM 'takut' berkembang agar menghindari tarif 2%. Agar pengusaha membayar tebusan pajak yang kecil, banyak yang mengakalinya dengan memecah-mecah bisnisnya menjadi anak usaha dan dipegang oleh orang lain.

"Sebenarnya UMKM itu banyak yang omzetnya Rp 4 miliar, tapi karena ada yang pengen pecah-pecah (jadi anak usaha) jadi pengen ambil yang tebusannya 0,5% daripada ribet. Bisa saja dipegang Cv lain," ujar Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) Suryani Motik, di Hotel Aryaduta, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016).

Salah satu alasan mengapa UMKM tidak mau naik kelas karena tidak mau repot mengurus pajak karena masih ada yang belum mengerti dan beralasan prosesnya berbelit. Menurutnya, para petugas pajak harus memberikan edukasi kepada UMKM supaya mengerti bahwa pajak itu penting dan harus membedakan antra formulir untuk UMKM dan WP besar supaya UMKM mau mengerti dan ikut tax amnesty.

"Itu UMKM takut dikejar-kejar kalau dibuat sesimpel mungkin laporannya, ini peluang yang bagus," ujar Suryani.

Padahal jika mau naik 'kelas' UMKM akan meminjam ke bank untuk menambah modalnya. Menurut Motik, Perbankan akan bertanya terkait laporan keuangan pengusaha untuk kredit sehingga laporan keuangan yang dirasa sulit akan memudahkan.

"Ya kalau mau naik kelas, mau dapat kredit dari perbankan yang pasti bakal nanya laporan keuangannya mana," kata Suryani.

Ia menyebut anggota Hippi di daerah Sulawesi Selatan akan melakukan sosialisasi bersama tentang tax amnesty beberapa waktu lagi. Ia berharap di wilayah lain juga diikuti perkembangannya.

"Kalau lihat besaran perserta UMKM itu banyak di UMKM, walau dana yang masuk di WP besar, termasuk sudah ada teman-teman di daerah karena kita suarakan juga atas Kadin, ke depan Sulsel akan lakukan sosialisasi tax amnesty dan bareng-bareng akan daftar tax amnsty semoga akan diikuti oleh Hippi-Hippi lainnya," ungkapnya.

Pada hari ini Suryani Motik terpilih kembali menjadi ketua Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia. Ia menjabat 5 tahun sejak periode 2016-2021.

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menghadiri langsung pengukuhan Suryani Motik di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat. Menperin Airlangga mengukuhkan langsung anggota dan ketua umum Hippi 2016-2021.

Airlangga mengapresiasi langsung para anggota Hippi yang hadir sekaligus mengucapkan selamat kepada Suryani. Ia berharap akan berdampak pada penambahan wirausaha baru hingga tahun 2021.

"Saya melantik sepertinya seluruh ruangan ini ikut dilantik, saya ucapkan selamat kepada Hippi. Ini pengukuhan 2016-2021 bagaimana indonesia ini di 2021, sektor industri mampu melihat industri terhadap perekonomian nasional butuh ada peranan kuat industri," kata Airlangga, di Hotel Aryaduta, Kamis, (6/9/2016).

Ia berharap agar Hippi bisa menambah 9000 wirausaha baru hingga akhir periode kepengurusan 2021. Ia berharap utilisasi pengusaha UKM bisa bertahan hingga 90% di akhir 2021.

"Saya ucapkan selamat semoga Hippi dapat mengemban tugas menambah 9000 entrepereneur baru sampai 2021. Selamat ketum yang akan menjabat. Utilitsasinya harus lebih dari 60%, kan biasa dengan era e-commerce ini utilitsaisi harus minimal 90%," imbuh Airlangga.

Dalam acara pengukuhan ini, Airlangga mendapat selamat ulang tahun dari para pengurus Hippi. Airlangga berulangtahun ke 54 pada 1 Oktober lalu. Para peserta pun bertepuk tangan sambil menyanyikan lagu Selamat Ulang Tahun.

"Pak menteri makasih sudah hadir, dan selamat ulang tahun kita baru tahu kemarin. Semoga industri dan UKM semakin maju," ujar Motik.

"Peranan Hippi dalam memajukan UKM di Indonesia segmen Hippi di UKM, kita tahu persis UKM ini biasanya tampil dalam keadaan-keadaan krisis, setelah krisis sering terlupakan mudah-mudahan ke depan enggak," imbuhnya. (dna/dna)