"Kebijakan subsidi pupuk sebesar Rp 31,2 triliun untuk mendukung produktivitas pertanian volume pupuk bersubsidi 9,55 juta ton," kata Ketua Banggar DPR RI Kahar Muzakir, di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016).
Dalam rapat itu beberapa anggota DPR mempertanyakan efektivitas subsidi pupuk yang selama ini diberikan pemerintah karena belum ada data detailnya. Dengan demikian diputuskan sebanyak 1 juta ton volume pupuk bersubsidi akan dicadangkan sehingga menghemat Rp 3,2 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirjen Penyediaan Anggaran Kemenkeu Askolani mengatakan, Kementan akan melakukan pendataan petani tersebut.
"Kementan yang akan melakukan. Dicadangkan saja intinya untuk diefektifkan dengan volume 8,5 juta ton pupuk itu kan bisa menghemat Rp 3,2 triliun subsidinya. Tapi kalau di pelaksanaan itu kurang nanti bisa didiskusikan lagi di APBNP 2017," ujar Askolani.
Selain itu, Banggar juga menyepakati subsidi non energi untuk benih dalam RAPBN 2017 sebesar Rp 1,3 triliun dengan volume benih bersubsidi 116.500 ton yang meliputi subsidi padi dan kedelai. Namun, pemerintah masih mendapat PR dari DPR untuk merinci berapa kebutuhan untuk padi dan kedelai. (dna/dna)