Jumlah tersebut berasal dari berbagai latar belakang pendidikan. Berdasarkan catatan BPS, angkatan kerja dengan latar belakang pendidikan tinggi atau universitas hanya berjumlah 12 juta orang. Hal ini tentu menjadi tantangan di tengah bergulirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Lulusan pendidikan tinggi 12 juta orang. Daya saing jika diukur dari tingkat pendidikan maka sangat besar tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)," jelas Direktur Standarisasi dan Kompetensi Kementerian Ketenagakerjaan Suhadi dalam acara Indonesia Banking Human Capital Conference di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/16).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebanyak 71,3 juta merupakan lulusan SD dan SMP. Sisanya 6,18% merupakan pengangguran," kata Suhadi.
Untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja Indonesia, Kementerian Ketenagakerjaan melakukan berbagai pelatihan keahlian dan sertifikasi untuk meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia. Kementerian Ketenagakerjaan juga terus membatasi masuknya tenaga kerja asing di Indonesia.
"Untuk SDM yang berdaya saing, Kemenaker telah lakukan langkah strategis dengan percepatan kompetensi, sertifikasi kompetensi, dan pengendalian tenaga kerja asing," ujar Suhadi. (dna/dna)











































