"Saat ini dengan leader baru, Sky Aviation berkomitmen memberikan layanan penerbangan berkualitas di tanah air," kata Alan Suryawijaya, salah satu owner Sky Aviation saat jumpa pers bersama jajaran Sky Aviation dan Sky Mambruk International (Smile) di Waru, Sidoarjo, Kamis (13/10/2016).
"Saat ini, Sky Aviation sedang mempersiapkan komponen dan personil manajamen baru yang terbaik untuk menciptakan inovasi dalam dunia penerbangan," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak ada penundaan jadwal, apalagi pembatalan penerbangan dari pihak internal maskapai. Kecuali keadaan bencana alam," jelasnya.
Untuk memastikan layanan terbaik, Sky Aviation menyediakan beragam pesawat berteknologi canggih keluaran terbaru (all brand new). Seluruh pesawat adalah milik Sky Aviation sendiri, bukan pesawat sewa maupun sewa beli.
Investor baru Sky Aviation akan menggunakan lebih dari 100 unit pesawat jet berbadan besar dari beberapa perusahaan dengan beberapa jenis pesawat terbaik untuk masing-masing kelas. Kapasitas penumpang antara 80 sampai 168 penumpang.
Adapun anak perusahaan Sky Aviation yakni Sky Mambruk International (merupakan joint venture antara sky aviation dengan putra asli papua) juga dilengkapi pesawat modern dengan merk dan jenis lainnya berkapasitas antara 18-50 seat. Juga ada pesawat single engine untuk landasan pendek sekelas jalan raya atau tanah lapang. Bahkan, juga dillengkapi pesawat jenis seaplane yang bisa melakukan pendaratan di air.
"Dengan menggunakan filosofi Matahari terbit dari timur, kami akan memulai penerbangan perdanan di wilayah Papua melalui anak perusahaan Sky Mambruk International," tuturnya.
"Penerbangan perdana ini diharapkan akan dapat dilaksanakan sesegera mungkin. Selanjutnya setiap bulan dibuka jalur penerbangan baru hingga mencakup semua rute penerbangan, baik domestik maupun international," tandasnya sambil menambahkan, banyak tujuan jangka panjang yang akan dicapai Sky Aviation seperti menjangkau seluruh bandara di Indonesia, termasuk Jawa Timur.
Sementara itu, Komisaris Sky Aviation Wahana Sumadihardja menambahkan, terbang perdana di Papua diperkirakan awal Desember tahun ini. "Kita harapkan bisa terbang pada 1 Desember," katanya.
![]() |
Ia menambahkan, satu-satunya maskapai penerbangan berkantor pusat di Papua adalah Sky Aviation.
"Kita tahu, saat ini jalur yang bisa menghubungkan antar daerah di Papua adalah melalui udara. Kita berharap, penerbangan di Papua dapat meningkatkan ekonomi masyarakat Papua, lebih maju dan bisa bersaing dengan daerah lain," harapnya. (roi/ang)