Terlihat perekonomian China di kuartal III-2016 sangat bergantung pada belanja anggaran pemerintah dan pertumbuhan sektor properti. Sementara investasi swasta dan ekspor masih melemah.
Sejumlah ekonom memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi China bisa berada di ksiaran 6,5-7% di tahun ini. Namun harus dengan usaha yang kuat dari pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bila dibandingkan kuartal II-2016, laju pertumbuhan ekonomi China di kuartal III-2016 ini tumbuh 1,8%.
Namun, ada risiko dari sektor properti, yang menyumbangkan 15% dari Produk Domestik Bruto (PDB) China di kuartal III-2016. Investasi properti naik 7,8% di September, dan penjualan naik 34%. Banyak yang mengkhawatirkan pasar properti sudah terlalu panas dan bergelembung.
Pertumbuhan properti ini juga membuat jumlah utang China naik. Secara keseluruhan, jumlah utang China naik mencapai 250% dari PDB.
Sektor konsumsi berkontribusi terhadap 71% PDB di China dalam 3 kuartal terakhir. Lebih tinggi dibandingkan 2015 lalu yang sebesar 66,4%.
Untuk produksi industri di kuartal III-2016 tumbuh 6,1%. Turun tipis dari periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu 6,4%. Investasi dari fixed-asset naik 8,2% pada Januari-September 2016, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pengeluaran sektor fiskal dalam sembilan bulan di 2016 menanjak 12,5%. Kemudian data investasi naik 4,5% di September. Sepanjang Januari-September 2016 investasi swasta naik 2,5%.
Untuk penjualan sektor ritel tercatat tumbuh 10,7% di September 2016. Karena meningkatnya pembelian untuk peralatan rumah dan dekorasi. (wdl/ang)











































