Empat korporasi itu tergabung dalam Asosiasi Pembenihan Indonesia, yakni International Food Policy Research Institute-Program for Biosafety Systems (IFPRI-PBS), PT Branita Sandhini, PT Dupont Pioneer Indonesia dan PT Bayer Indonesia.
Perwakilan dari empat korporasi itu diterima Bupati Lamongan, Fadeli, di Guest House Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jumat (21/10/2016). Usai menerima penjelasan dari Fadeli, mereka kemudian diajak ke kawasan percontohan peningkatan produktivitas jagung menjadi 10 ton per hektar di Taman Teknologi Pertanian (TTP) Desa Banyubang Kecamatan Solokuro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Lamongan saat ini masih menggunakan benih jagung hibrida, sedangkan di pasar Internasional saat ini sudah menggunakan benih biotek," jelasnya.
Dengan benih biotek itu, menurut Sidi, pendapatan petani akan meningkat beberapa kali lipat, karena harga jualnya nya yang jauh lebih mahal. Juga terbuka peluang pasar yang besar di ASEAN.
Menurut Sidi, Negara pengguna benih jagung biotek, Filipina, saat ini sedang mengalami kesulitan untuk mendapatkan benih. Karena wilayah mereka setiap tahun tertimpa bencana angin topan.
Tawaran melakukan lompatan dengan menggunakan benih biotek, ini langsung ditanggapi positif oleh Fadeli.
"Jika memang benih (biotek) tersebut lebih unggul, kami bisa langsung loncat menggunakan benih biotek tersebut dan Lamongan siap menjadi kawasan percontohan dan pusat pembenihan jagung, namun labelnya harus tetap menggunakan nama Lamongan," papar Fadeli.
Sebelumnya, Fadeli memaparkan kalau produksi jagung di Lamongan saat ini masih 5,8 ton per hektar. Sementara untuk memulai program meningkatkan produktivitas jagung menjadi 10 ton per hektar tersebut, saat ini sudah dibuat kawasan percontohan di Desa Banyubang Kecamatan Solokuro dengan luasan 100 hektar dan akan diperluas menjadi 1.000 hektar di seluruh kecamatan di Kabupaten Lamongan.
Sementara mantan Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, yang turut dalam rombongan menyebutkan kedatangan mereka ke Lamongan juga untuk memastikan keberhasilan ide Bupati Lamongan.
"Kami ingin memastikan bahwa ide Bupati Lamongan yang brilian ini bisa berhasil, yakni mewujudkan peningkatan produktivitas jagung yang saat ini hanya berkisar antara 5 hingga 6,5 ton per hektar menjadi 10 ton per hektar," ujar Rusman Heriawan. (hns/hns)











































