"Insyaallah tahun depan kita upayakan 100 hektar kalau 100 berhasil kita akan tambah lagi," ujar Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Landak, Kalimantan Barat, Sabtu (22/10/2016).
Harga bawang merah di Kabupaten Landak sekitar Rp 40.000/ kg, sehingga dengan panen 16 ton ini mendapatkan omzet Rp 600 juta. Ini akan menguntungkan daerah, oleh karenanya tahun 2017 Amran menargetkan ada 100 hektar lahan untuk ditanami bawang merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di samping bawang merah, Amran juga akan mendorong produksi komoditas pangan lainnya. Tahun depan, pemerintah akan memberikan bantuan 5000 hektar lahan untuk digunakan sebagai lahan sawah.
"Sawah kita sudah bangun 4.000 minta lagi minimal 5000 tahun depan. Minimal 5000 tahun depan. Kami berikan 10.000 tahun lalu tapi lahanya kurang. Tapi insyaallah hasil komunikasi dengan Kementerian LHK itu insyaalah dia setujui untuk membuka sawah baru sehingga negara tetangga adalah pasar kita," kata Amran.
Pasar Malaysia sangat berpotensi dibanjiri dari Indonesia. Hal itu karena Malaysia mengimpor 1 juta ton dari negara tetangga. Amran saat ini sedang membangun ketahanan pangan untuk kebutuhan lokal dan jika berlimpah akan diekspor ke negara tetangga.
"Malaysia impor 1 juta ton dari Pakistan, Laos Myanmar. Kalau kita yang ekspor ke Malaysia bila perlu ini kita tanam di perbatasan, tinggal melangkah sebelahnya untuk ekspor. Ini kita hanya jalan kaki tinggal di lempar sudah ekspor," kata Amran.
"Kalau ini dikembangkan terus ini kami tambah lagi. Kami ingin Kalbar itu sudah mandiri pangan. Harga bawang ini Rp 40.000 jadi inflasinya tinggi kalau sudah dipenuhi bahkan kita bisa mengarah persiapan di Entikong untuk ditanam di perbatasan, ada peluang itu kalau mau bersaing dengan Vietnam, Laos karena tinggal lempar saja sudah ekspor," imbuh Amran
(mkl/mkl)