Namun untungnya, ini tidak terjadi di Indonesia. Memang, ada sedikit perlambatan hingga pertengahan 2015. Namun pada akhir 2015, kuartal IV, ekonomi Indonesia kembali tumbuh ke atas 5%.
"Indonesia berhasil untuk tidak terseret perlambatan ekonomi global," ungkap Darmin dalam paparan di Kantor Staf Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu, maka setiap negara pasti terpengaruh terhadap perkembangan. Tinggal bagaimana masing-masing negara mengambil langkah apakah inisiatif cukup tepat sehingga tidak terseret dalam perlambatan ekonomi terlalu jauh," paparnya.
Hampir seluruh negara besar tidak berhasil melawan arus perlambatan tersebut, bahkan justru lebih buruk karena juga terdampak dari penurunan harga minyak dan komoditas. Negara yang tidak berhasil adalah Brazil, Afrika Selatan, Rusia dan Turki.
"Di antara semua negara itu hanya India yang betul-betul bertahan. Baru Indonesia," tegasnya.
Sementara untuk kawasan Asia Tenggara, negara dengan pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil adalah Vietnam, Filipina dan Indonesia.
"Jadi secara umum, pertumbuhan tidak jelek, stabilitas bagus, ketimpangan membaik. Jadi saya kira, dilihat ukuran ekonomi pemerintahan Jokowi-JK telah melakukan sesuatu yang pas," ujar Darmin. (mkl/drk)











































