Ekonomi Global Belum Pulih, Ini Saran Gubernur BI

Ekonomi Global Belum Pulih, Ini Saran Gubernur BI

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Selasa, 25 Okt 2016 19:39 WIB
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih belum bisa lepas dari pengaruh kondisi perekonomian dunia. Hal ini mengingat besarnya pengaruh negara-negara di dunia terhadap perekonomian Indonesia, karena banyak negara bergantung pada ekspor komoditas ke negara tersebut. Diantaranya China, Jepang, India, Eropa hingga Amerika yang masih belum jelas pertumbuhan ekonominya.

Gubenur Bank Indonesia, Agus Martowardojo mengatakan, ini menjadi hal yang harus diwaspadai oleh Indonesia untuk bisa menjaga stabilisasi pertumbuhan ekonomi negara tahun depan. Pasalnya negara-negara di atas juga masih belum stabil pertumbuhan ekonominya.

"Kita lihat bahwa pertumbuhan ekonomi dunia masih ditandai dengan adanya ketidaksinkronan. Ada negara seperti Amerika yang tumbuh ekonominya, dikoreksi turun. Ada Eropa dan India yang dikoreksi naik," katanya saat ditemui usai melakukan rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (25/10/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang perlu diwaspadai ke depan utamanya adalah kenaikan fed fund rate, dan tahun 2017 nanti akan ada lagi kenaikan fed fund rate. Jadi ini sesuatu yang perlu kita waspadai. Ini perlu diwaspadai kalau pertumbuhan ekonomi dunia 2017 masih tetap turun. Selain itu perdagangan dunia yang turun drastis juga turut menjadi hal yang perlu diwaspadai," tambahnya.

Sementara itu, tingkat inflasi tahun depan yang diproyeksi 4% menurutnya masih bisa dijaga dengan baik. Namun perlu diperhatikan sejumlah kebijakan pemerintah yang berencana menaikkan tarif listrik untuk kapasitas 900 dan 950 volt ampere (VA) pada tahun depan.

"Kita menyimak di 2017 juga ada penyesuaian harga tarif listrik untuk 900 sama 950 VA. Ini kalau tidak dikelola dengan baik bisa membuat tekanan kepada inflasi," tukasnya. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads