Demikianlah diungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka rapat terbatas dengan para menteri di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (26/10/2016)
"Swasta memerlukan gambaran dari proyek investasi yang akan ditawarkan itu apa. Gambaran-gambaran seperti itu yang sampai sekarang saya lihat swasta belum bisa membaca. Artinya hanya disuguhkan lokasi-lokasi. Hanya disuguhkan rencana yang tidak disertai dengan kalkulasi-kalkulasi awal," paparnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kira semua K/L harus betul-betul melakukan ini. Mendorong, menyiapkan fasilitas dan dilakukan dengan upaya-upaya khusus. Oleh sebab itu, kita harus melakukan terobosan yang cepat. Jangan terjebak pada rutinitas, jangan bekerja hanya business as usual. Dan koordinasi, konsolidasi antara K/L menjadi faktor kunci," paparnya.
Di samping itu, pemerintah juga seharusnya mengawal proses pembangunan dari awal hingga selesai. Tujuannya agar ketika ada persoalan yang memberatkan swasta, maka segera dicarikan solusi.
"Kalau nggak ya lepas lagi," tegas Jokowi.
Persoalan lain memang datang dari sisi pembiayaan. Swasta butuh dukungan pembiayaan dari lembaga keuangan agar pembangunan dapat terealisasi.
"Pak Menko saya kira kita harus juga menuju, mengarah kesana. Seperti peningkatan penyertaan langsung dari lembaga pengelola dana pensiun misalnya, atau dari asuransi, dan setelah itu juga harus dipastikan bahwa investasi itu berjalan dengan baik," jelasnya. (mkl/hns)