APBN 2017 Defisit 2,41% Atau Rp 330 Triliun, Utang Bertambah

APBN 2017 Defisit 2,41% Atau Rp 330 Triliun, Utang Bertambah

Yulida Medistiara - detikFinance
Rabu, 26 Okt 2016 19:16 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Pemerintah memproyeksikan defisit pada APBN 2017 sebesar 2,41% dari PDB, atau Rp 330,167 triliun. Karena pendapatan negara ditetapkan Rp 1.750,283 triliun, namun besaran belanja negara diproyeksikan Rp 2.080,451 triliun.

"Pemerintah akan berupaya untuk menjaga defisit dalam batas aman, untuk menjaga kesinambungan fiskal dan mengendalikan kerentanan fiskal," ujar Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Kahar Muzakir, di Ruang Rapat Paripurna Gdung DPR, Jakarta, Rabu (26/10/2016).

Pembiayaan defisit tersebut bersumber dari pembiayaan utang Rp 384,690 triliun, pembiayaan investasi sebesar negatif Rp 47,488 triliun, Pemberian Pinjaman sebesar negatif Rp 6,409 triliun, Kewajiban Penjaminan sebesar negatif Rp 924,1 miliar, dan Pembiayaan lainnya sebesar Rp 300,0 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendengar paparan tersebut, Wakil Ketua DPR, Taufik Kurniawan, selaku pimpinan sidang menanyakan kepada anggota DPR lainnya untuk menyepakati hal tersebut.

"Apakah RAPBN dapat disetujui untuk menjadi UU? Dengan demikian ini disepakati menjadi UU APBN," ujar Taufik yang diikuti seruan setuju dari anggota DPR.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, yang hadir dalam rapat tersebut merinci postur APBN 2017. Postur APBN tahun 2017 sebagai berikut, pendapatan negara ditetapkan naik Rp 12,7 triliun dari rencana semula Rp 1.737,6 triliun menjadi Rp 1.750,3 triliun. Sementara itu, anggaran belanja negara ditetapkan meningkat Rp 10 triliun, dari rencana semula Rp 2.070,5 triliun menjadi Rp 2.080,5 triliun.

"Dengan demikian defisit anggaran dalam APBN tahun 2017 menjadi Rp 330 triliun atau setara dengan 2,41 persen dari PDB," kata Sri Mulyani. (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads