Transaksi e-Commerce Rp 250 T, Mendag: RI Punya Kekuatan Perdagangan Digital Global

Transaksi e-Commerce Rp 250 T, Mendag: RI Punya Kekuatan Perdagangan Digital Global

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Senin, 31 Okt 2016 13:44 WIB
Transaksi e-Commerce Rp 250 T, Mendag: RI Punya Kekuatan Perdagangan Digital Global
Foto: Fadhly Fauzi Rachman
Jakarta - Peta jalan perdagangan digital atau roadmap e-commerce telah disusun untuk dapat mendukung serta memperluas ekosistem industri perdagangan digital di Indonesia.

Melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, draft itu disusun dengan melibatkan sejumlah pemangku kepentingan antara lain Kemendag, Kemenkop dan UKM, Kemenkeu, Kemenhub, BKPM, BI, OJK, Pos Indonesia, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Asosiasi Perusahaan Nasional Pengiriman dan Pengantaran Barang Indonesia (Apeindo) serta pelalu e-commerce.

Kementerian Perdagangan yang juga sebagai pemangku kepentingan, bertugas dalam menyusun aturan untuk memastikan pertumbuhan transaksi e-commerce dengan ekosistem e-commerce yang dapat dipercaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari situ, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita meyakini kalau Indonesia bakal memiliki kekuatan dalam ekonomi digital dunia.

"Total nilai e-commerce global pada 2015 mencapai US$ 16,6 triliun. Angka itu berasal dari B2B sebesar US$ 15 triliun dan B2c sebesar US$ 1,6 triliun," kata Enggar di Gedung Bina Graha Kompleks Istana Kepresidenan, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Senin (31/10/2016).

Sedangkan, berdasarkan data Moody Analitics & Visa, Enggar mengatakan, nilai transaksi e-commerce di Indonesia pada 2015 mencapai Rp 150 triliun dan pada 2016 diperkirakan akan mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 250 triliun.

"Diharapkan jumlah transaksi terus meningkat menjadi US$ 130 miliar pada 2020. Maka diharapkan penguatan ekosistem itu sendiri dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Enggar.

Berdasarkan data yang dilansir Masyarakat Telematika Indonesia (2016) menunjukkan potensi besar. Pengguna internet Indonesia berjumlah sekitar 88,1 juta orang (34% dari populasi), pengguna telepon seluler sekira 308,2 juta pengguna (121% dari populasi) dan pengguna ponsel cerdas sekitar 63,4 juta pengguna(24,7% dari populasi).

"Melalui pemanfaatan teknologi digital di sektor perdagangan, diharapkan produk dalam negeri dapat dengan mudah menjangkau konsumen di seluruh wilayah Indonesia dan pasar global," tuturnya. (drk/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads