Pada kesempatan tersebut Darmin membeberkan kondisi perekonomian Indonesia dengan gamblang.
"Saya akan masuk ke dalam kondisi perekonomian Indonesia terkini di tengah perlambatan ekonomi global," ungkap Darmin dalam sambutannya di Hotel JW Marriott, Jakarta, Senin (31/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gejolak ini berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia dengan menekan ekspor. Volatilitas di pasar keuangan menyebabkan depresiasi pada rupiah dan tekanan pada pasar saham," paparnya.
Pemerintah merespons dengan mereformasi sisi fiskal yang selama ini dianggap menjadi beban. Adalah subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), yang anggarannya dipangkas cukup drastis dan dialihkan kepada sektor produktif.
Di samping itu, pemerintah juga mengeluarkan berbagai kebijakan ekonomi yang tergabung dalam 13 paket. Kebijakan berfokus kepada upaya untuk mendorong sektor swasta masuk ke dalam negeri untuk berinvestasi, khususnya bidang infrastruktur.
"Upaya reformasi pemerintah Indonesia sejak Presiden Jokowi berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi dikendalikan, defisit transaksi berjalan dapat terkendali dan sudah mulai kembali apresiasi mata uang rupiah," paparnya.
Berdasarkan laporan Bank Dunia, Indonesia mengalami kenaikan peringkat kemudahan berusaha atau ease of doing business, dari 106 ke 91. Indonesia bahkan dinobatkan sebagai negara dengan lonjakan perubahan terbesar di periode sekarang.
"Indonesia bahkan masuk top ten reform," tegasnya. (mkl/ang)