Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Agung Setya, mengatakan beras oplosan seperti yang baru terungkap, rupanya sudah lama beredar dan distribusinya meluas ke sejumlah daerah.
"Contohnya, Beras kualitas kurang bagus dioplosnya di Jakarta. Mereka kemudian berasnya disimpan di gudang-gudang di Cirebon, Semarang, dan Tegal. Didistribusikan di sana. Dijualnya tak hanya di Jakarta Banten," kata dia dalam diskusi 'Menguak Mafia Beras' di H Tower, Kuningan, Jakarta, Rabu (2/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyidik menyita ratusan ton beras yang telah dicampur di Pasar Induk Cipinang. Di lokasi ditemukan 152 ton beras subsidi Bulog, 10 ton beras curah merk Palm Mas dari Demak, dan 10 ton beras yang sudah dicampur.
"Beras oplosan antara beras impor Thailand dengan beras lokal Demak itu dijual sebagai beras premium," ujar Agung. (dna/dna)











































