Selama ini, beberapa BUMN perkapalan dan pertahanan masih memiliki keterbatasan dalam hal permodalan. Terlebih lagi PMN kepada BUMN di tahun depan tidak akan diberikan lagi sebagaimana yang sudah disetujui di DPR.
"Itu nanti akan ada dua holding, yang pertama itu ship building and heavy industries, yang kedua adalah defence and aerospace. Itu kemudian bisa bekerja sama dan mencari pendanaan," jelas Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno di JIExpo Kemayoran, Jakarta Utara, Kamis (3/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semuanya di dua itu ada 12. Ship ada PAL, DKB, DPS, IKI, Barata, dan BBI. Pertahanan 6 juga PT DI, Pindad, Dahana, LEN, INTI, dan INUKI. Induknya belum,nanti mau dibicarakan dulu," ujar Harry.
Pembentukan holding BUMN perkapalan dan pertahanan ditargetkan dapat selesai di tahun mendatang. Sehingga, BUMN perkapalan dan pertahanan di Indonesia bisa semakin bersaing di dunia internasional.
"Sudah mulai dibuat targetnya tahun depan mau di-launch," kata Harry. (ang/ang)











































