Direktur Utama PT Pelindo Energi Logistik, Gembong Primadjaja, mengungkapkan cold storage nantinya bisa beroperasi tanpa listrik, lantaran sistem pendinginnya berasal dari buangan air dingin LNG cair di cold storage, yang memiliki suhu minus 160 derajat celcius.
"Kami sekarang sudah punya gudang ukuran 30 x 50 meter. Itu bisa dipakai untuk cold storage penyimpanan ikan tuna dan sebagainya," kata Gembong, ditemui di Pelabuhan Benoa, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (3/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengungkapkan, sistem pendingin ramah lingkungan dari mini LNG juga bisa dipakai untuk memproduksi es untuk dipakai nelayan.
"Pendinginnya bisa dipakai untuk memproduksi es batu untuk nelayan kecil. Selama ini kan mereka kekurangan es batu ketika melaut, jadi ketika berlabuh di darat, es sudah habis, terpaksa mereka jual ikan ke tengkulak daripada busuk," ucap Gembong.
Sebagai informasi, terminal mini LNG yang dibangun dengan investasi Rp 1,2 triliun tersebut merupakan terminal bongkar muat gas, di mana gas LNG berasal dari Bontang, diangkut menggunakan kapal dan dikirim ke Benoa, sebelum kemudian dipindahkan ke FSU (Floating Storage Unit) untuk disimpan dan dialirkan ke FRU (Floating Regasification Unit) dan diproses kembali menjadi gas untuk dialirkan ke pembangkit milik PT PLN (Persero). (wdl/wdl)











































