Rencana yang akan dimulai tahun depan itu telah disosialisasikan kepada nelayan hingga pengusaha perikanan di Muara Baru.
detikFinance sempat mengunjungi salah satu lokasi kawasan Pelabuhan Muara Baru, Rabu (2/11/2016), yaitu dermaga wilayah timur, tepatnya di tempat transit sheed ikan tuna blok nomor 16. Lokasi ini dipakai untuk menyiapkan ikan tuna yang bakal diperjual-belikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari mulai berat 50 kg hingga mencapai 79 kg, ada di tempat tersebut. Bisa perkirakan, rata-rata seekor ikan tuna tersebut berukuran sebesar anak kecil berusia lima tahun.
Menurut keterangan dari penanggungjawab tempat tersebut, ikan-ikan tuna itu disiapkan untuk dijual ke pasar lokal maupun diekspor ke Jepang.
"Ini untuk dijual ke masyarakat (Indonesia) dan diekspor ke Jepang," katanya
Namun, penjualan bagi tuna untuk lokal dengan ekspor dibedakan tergantung dari grade-nya. Untuk tuna yang diekspor ke Jepang, maka memiliki grade A sampai AAA. Sedangkan yang dijual di pasar lokal memiliki grade B,C, dan D.
Perbedaan jenis itu diterapkan karena daya beli dari masyarakat Indonesia. Si penanggung jawa lokasi mengatakan, tuna yang memiliki grade A, dihargai sekitar Rp 120.000/kg dan khusus untuk ekspor.
Jika beratnya mencapai 79 kg, maka dengan harga segitu bisa dijual hampir Rp 10 juta. Harga yang mendekati harga motor bekas di Indonesia.
"Coba itu Rp 120.000/kg dikalikan 79 kg, kan mahal sekali. Itu saja baru untuk harga di sini (Indonesia). Kalau diekspor nanti ada banyak biaya lainnya lagi, bisa seharga mobil mungkin. Makanya untuk yang grade A ke atas hanya untuk diekspor, karena di sini enggak ada yang beli," terangnya.
Lihat penampakan tuna tersebut di video di bawah ini.
(ang/ang)











































