"Posisi penerimaan kita sampai sekarang belum terlalu menggembirakan," ujar Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Yon Arsal di Kantor Pusat DJP, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Arsal menyebutkan, dari total penerimaan pajak tersebut, penerimaan pajak dari sektor non migas sebesar Rp 842,98 triliun, dengan pencapaian 63,92% dari target yang ditentukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang lebih baik, tapi tidak bisa dipungkiri ini kontribusi tax amnesty yang kemarin uang tebusan per September Rp 94 triliun," katanya.
Sementara itu, untuk PPN masih negatif yaitu -0,68%. Namun, menurutnya hasil tersebut masih lebih baik dari tahun sebelumnya yang tercatat -2,74% dengan nilai Rp 307,27 triliun.
"Penyebab turunnya PPN lebih disebabkan kinerja impor yang belum pulih, menyebabkan PPN masih terpukul," terangnya.
Kendati demikian, Arsal mengaku optimistis jika target pajak tahun ini bakal tercapai. Menurutnya, kekurangan penerimaan pajak akan tertutupi dari penerimaan rutin serta masih berjalannya tax amnesty.
"Penerimaan rutin sebagaimana normalnya November, Desember cenderung meningkat. Pencairan anggaran pemerintah walaupun sudah dipajak di awal tetap dominan, termasuk extra effort tax amnesty kan belum selesai," tandasnya. (drk/drk)











































