Dalam Rapimnas tersebut, Sri Mulyani berbicara di hadapan ratusan pegawai Direktorat Jendral Pajak (DJP), di kantor Pusat DJP, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Pada pembukaannya, Sri Mulyani sempat melemparkan canda, seputar target penerimaan pajak 2016 pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Coba kalau Menterinya tidak ganti, Anda (pegawai DJP) harus mengumpulkan Rp 218 triliun lagi. Terimakasih untuk saya, targetnya diturunkan. Saya sudah diskon shortfall Rp 218 triliun," canda Sri Mulyani.
Mendengar hal tersebut, para peserta yang hadir dalam Rapimnas itu langsung bersorak dan tertawa akibat candaan dari mantan Direktur Bank Dunia tersebut.
Kendati telah diberikan diskon, Sri Mulyani mengimbau, supaya para pegawai di DJP tetap harus bekerja keras dalam mengamankan penerimaan pajak.
Dirinya meminta, supaya Dirjen Pajak dan Kepala BKF untuk memberikan seluruh data dari setiap jajarannya, supaya dapat memberikan gambaran konkret terkait dengan penerimaan yang bisa diperoleh dari data ekonomi makro, regional, sektoral, maupun data amnesti pajak.
"Saya tidak ingin kepala kantor tiba-tiba pendapatannya naik dapat angkanya dari langit. Hari ini ngelamun, minum kopi enak, makan pisang goreng terus dapat angka dari langit. Itu bukan ekstra effort, itu namanya nujum. Jadi saya maunya data faktual dari sisi ekonomi makro nasional, regional bahkan provinsi kalau ada," katanya sambil tertawa. (drk/drk)











































