80% Kebutuhan Susu di RI Dipasok dari Australia dan Selandia Baru

80% Kebutuhan Susu di RI Dipasok dari Australia dan Selandia Baru

Muhammad Idris - detikFinance
Selasa, 08 Nov 2016 13:36 WIB
Foto: Muhammad Idris-detikFinance
Jakarta - Indonesia masih mengimpor 80% susu, dan baru 20% susu yang dipenuhi dari peternak sapi perah lokal. Sebagian besar impor susu berasal dari Australia dan Selandia Baru.

Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Rochadi Tawaf, mengatakan impor susu diperkirakan akan terus naik lantaran produksi susu lokal stagnan, sementara konsumsi susu terus mengalami peningkatan.

"Kita lihat peningkatan konsumsi nggak diikuti dengan produksi, supaya nggak diisi dengan yang impor yang naik terus. Impor sekarang perbandingannya 80%, lokal hanya 20%," kata Rochadi di acara Diskusi 'Industri Peternakan Sapi Perah Indonesia' di Hotel Atlet Century, Jakarta, Selasa (8/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran (Unpad) ini berujar, populasi sapi perah di dalam negeri juga menunjukkan tren penurunan sejak beberapa tahun terakhir.

Dari data Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI), produksi susu sapi nasional pada 2015 tercatat sebesar 805.000 ton. Besaran tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar 960.000 ton.

"Data BPS jumlah sapi perah kita 525.000 ekor, produksinya 805.000 ton setahun. Dengan sentra pengembangannya lebih banyak di Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Jawa Timur," pungkas Rochadi. (hns/hns)

Hide Ads