Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan penawaran itu diberikan kepada negara yang memiliki kapasitas di bidang kereta api.
"Kita beri kesempatan ke banyak negara, ya mereka-mereka yang memiliki kemampuan di sektor kereta api. Bisa dari Eropa, Amerika Serikat (AS), bisa dari China," ujar Budi Karya, di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta, Selasa malam (8/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Budi minta studi itu diselesaikan dalam tempo 2 bulan. Rencananya, hasil kajian ini akan dibawa saat kunjungan Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan, ke Jepang.
Seperti diketahui, pemerintah sempat menawarkan proyek kereta kencang Jakarta-Surabaya ini ke pihak Jepang. Selain itu, Budi menambahkan, dia belum mengetahui skema pembiayaan dalam proyek ini. Yang jelas, porsi swasta yang lebih besar.
"Kalau bisa swasta, jangan pemerintah," pungkas Budi. (hns/wdl)











































