Mirip Skytrain di Singapura, Begini Penampakan Metro Kapsul Garapan PTPP

Mirip Skytrain di Singapura, Begini Penampakan Metro Kapsul Garapan PTPP

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Rabu, 09 Nov 2016 17:55 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Kebutuhan transportasi masal di kawasan perkotaan yang lalulintasnya padat seperti DKI Jakarta adalah hal yang sangat mendesak. PT PP (Persero) sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di sektor konstruksi, tengah mengembangkan satu moda transportasi berbasis rel untuk menjawab kebutuhan tersebut.

Moda transportasi yang diberi nama Metro Kapsul. Moda transportasi yang tengah dikembangkan perusahaan pelat merah tersebut dipamerkan di ajang Indonesia Infrastructure Week di di Jakarta Convention Center mulai tanggal 9 hingga 11 November 2016.

Secara khusus, pengunjung dapat mencoba secara langsung suasana nyaman yang ditawarkan moda tranportasi ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pantauan detikFinance, tampilan luar moda transportasi ini hampir serupa dengan skytrain yang jadi moda transportasi penghubung antar terminal di Bandara Changi, Singapura.

Fisiknya mirip minibus, dengan kelir dominan putih. Kacanya hitam terlihat masih anyar, dengan 2 tangga diletakkan di samping pintu masuk.

Foto: Eduardo Simorangkir

PTPP mengembangkan moda transportasi ini bersama PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (Trekka) yang dibuat di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Saat memasuki bagian dalam metro kapsul ini, kursi cukup lega yang dibalut sarung warna biru muda. Ukuran dan bentuk yang hampir sama dengan kursi di KRL, lengkap dengan pegangan tangan untuk penumpang berdiri.

Metro kapsul ini dikendalikan dari jarak jauh, sehingga kecepatan sampai pintu otomatis dikontrol dari jarak jauh. Ini membuat bagian depan dan belakang metro kapsul terasa lebih longgar lantaran tidak ada ruang untuk pengemudi.

Direktur Utama PTPP, Tumiyana pun sempat menjajal sendiri moda tranportasi ini.

Foto: Eduardo Simorangkir

Proyek ini sendiri rencananya pertama kali dibangun di Kota Bandung, sebagai percontohan. Pada tahap pertama, transportasi massal itu rencananya menghubungkan jalur stasiun Bandung dengan kawasan Tegalega, Bandung.

Dengan lebar kapsul 2,2 meter dan panjang 9 meter, satu kapsul made in Subang ini sendiri bisa mengangkut 50 penumpang sekali jalan.

Dalam sekali perjalanan, satu setidaknya ada 4-5 Metro Kapsul yang berjalan beriringan sehingga bisa mengangkut setidaknya 200-250 penumpang dengan jalur elevated (melayang).

"Kita ikut tender di beberapa kota yang menyediakan transportasi publik seperti Jakarta, Bandung, dan lainnya. Terdekat mungkin Bandung," kata Tumiyana di lokasi, Kamis (9/11/2016).

Selain Metro Kapsul, dalam pameran itu perseroan juga menampilkan masing-masing produk dari pilar-pilar bisnisnya, yaitu Konstruksi, Properti, Pracetak, Peralatan, EPC, Infrastruktur dan Energi. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads