Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengungkapkan masalah kurang berkembangnya produk buah lokal lantaran pasar yang belum terbentuk dengan baik.
"Di IPB setiap tahun ada pameran buah dan bunga. Itu rupanya Presiden pernah ke sana dan bilang, bikin dong yang lebih bagus dan lebih gede. Masa kita nggak punya pasar untuk buah yang sudah berkembang dengan baik," kata Darmin di kantornya, Jakarta, Rabu (9/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk itu, Kemenko Perekonomian bersama Kementerian Pertanian dan Institut Pertanian Bogor (IPB) pun bakal menggelar pameran buah skala besar di Lapangan Parkir Timur Senayan pada 17-20 November mendatang.
"Dari sana kita rapat dan sepakat dorong persiapannya. Itu memang pilihannya mau di Lapangan Banteng atau Senayan. Ternyata maunya di Parkir Timur Senayan," ujar Darmin.
Sementara itu, Rektor IPB, Herry Suhardiyanto, mengatakan pameran dengan tema 'Fruit Indonesia' tersebut merupakan bagian dari Gerakan Revolusi Orange sebagai kampanye buah lokal yang punya potensi sebagai unggulan ekspor.
Kalau yang suka durian di Medan ada namanya Ucok Durian, setiap tahun ada duriannya, tapi tak semua dari Medan. Karena musimnya bergeser dari Aceh sampai Lampung. Inilah kekuatan kita kalau bisa di-trace dari mana asal pohon yang duriannya enak," ucap Herry.
Masalah buah di Indonesia, kata dia, terletak pada buah lokal yang tak memiliki standar kualitas yang sama untuk ekspor.
"Kalau Thailand beda karakternya. Kalau kita coba kembangkan lebih standar yang nggak kalah, nggak tebal tapi menendang rasanya," terang Herry.
Sebagai informasi, pameran yang rencananya akan dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menargetkan setidaknya 15.000 pengunjung, seperti importir eksportir, produsen makanan olahan, asosiasi Kadin, pelaku ritel, dan masyarakat umum.
Tak hanya buah, Fruit Indonesia juga memamerkan benih buah, produk pupuk, pestisida, hormon, buah segar, buah olahan, alat pertanian, dan produk olahan buah. (hns/hns)