Dibangun 2017, Kampung Kargo di Bandara Soetta Ditargetkan Rampung 2019

Dibangun 2017, Kampung Kargo di Bandara Soetta Ditargetkan Rampung 2019

Yulida Medistiara - detikFinance
Jumat, 11 Nov 2016 13:36 WIB
Foto: Dikhy Sasra
Jakarta - Anak usaha PT Angkasa Pura II, yakni PT Angkasa Pura Kargo akan membuat proyek cargo village atau kampung kargo di Bandara Soekarno Hatta. Proyek tersebut ditargetkan selesai pada 2019.

"Target mulai 2017 dan selesai 2019. Pembangunannya sekitar 2 tahun," ujar Dirut Angkasa Pura Cargo Denny Fikri, ketika dihubungi detikFinance, Jumat (11/11/2016).

Pembangunan dan pengelolaan cargo village ini akan dilakukan dengan cara tender terbuka. Dia membuka kesempatan bagi semua pihak untuk berpartisipasi pada pembangunan dan pengelolaan kampung kargo ini. Karena tujuan awal cargo village supaya Indonesia bisa memiliki daya saing yang setara dengan luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Harapannya, Bandara Soekarno Hatta atau Soetta bisa menjadi pusat distribusi atau hub kargo antar negara khususnya di wilayah Asia.

"Yang pasti dengan membangun cargo village yang baru kita bisa bersaing dari luar dan membawa kargo sehingga transhipment bisa terjadi, dan Jakarta bisa jadi hub. Mengenai siapa pemainnya yang mengoperasikan itu ya kita serahkan ke pasar akan kita buka," ujar Denny.

Saat ini menurutnya sedang dalam tahap Request for proposal (RFP) tender. Kini AP Cargo sedang membuka penawaran bagi pihak-pihak yang berminat dalam proses pembangunan dan pengelolaan.

Sementara itu, proses tendernya juga belum dibuka. Ia mengatakan tender akan dibuka pada 2017 terkait untuk menentukan operator dan mengakomodir sistemnya.

"Kita harapkan tahun depan bisa dilakukan proses tender untuk menentukan cargo terminal operator dan mengakomodir sistem," kata Denny.

Kampung kargo yang akan dibangun tersebut akan dibangun di lahan seluas 90 hektar dengan nilai investasi Rp 2 triliun. Namun, lahannya telah tersedia milik AP II sehingga tidak perlu lagi pembebasan lahan karena langsung pakai.

"Biaya sedang dihitung, perkiraan Rp 2 triliun," tandas dia. (dna/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads