"Impor yang paling besar di kelompok ini adalah ponsel, karena mungkin banyak yang ganti tiap hari," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (15/11/2016).
Impor pada Oktober 2016 tercatat US$ 11,47 miliar atau naik 1,55% dibandingkan September 2016. Migas turun 13,13% dari US$ 1,77 miliar menjadi US$ 1,53 miliar dan non migas naik 4,27% dari US$ 9,53 miliar menjadi US$ 9,94 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain mesin dan peralatan listrik, impor terbesar lainnya adalah kapal dan bangunan terapung dan perhiasan dan permata, biji-bijian berminyak dan besi dan baja.
"Impor dengan kenaikan paling tinggi adalah sayuran itu mencapi 21,69%," terangnya. (mkl/wdl)