Sebulan RI Impor Ponsel Rp 1,8 triliun, Mayoritas dari China

Sebulan RI Impor Ponsel Rp 1,8 triliun, Mayoritas dari China

Maikel Jefriando - detikFinance
Selasa, 15 Nov 2016 15:21 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Impor non minyak dan gas bumi (migas) terbesar Indonesia pada Oktober 2016 adalah kelompok mesin dan peralatan listrik. Dalam kelompok tersebut, pemegang porsi paling besar adalah telepon seluler (ponsel).

"Impor yang paling besar di kelompok ini adalah ponsel, karena mungkin banyak yang ganti tiap hari," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Kecuk Suhariyanto, dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Jakarta, Selasa (15/11/2016).

Impor pada Oktober 2016 tercatat US$ 11,47 miliar atau naik 1,55% dibandingkan September 2016. Migas turun 13,13% dari US$ 1,77 miliar menjadi US$ 1,53 miliar dan non migas naik 4,27% dari US$ 9,53 miliar menjadi US$ 9,94 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data BPS, kelompok mesin dan peralatan listrik diimpor senilai US$ 1,37 miliar. Sementara untuk impor ponsel beserta bagiannya mencapai US$ 137,8 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun. Mayoritas impor berasal dari China.

Selain mesin dan peralatan listrik, impor terbesar lainnya adalah kapal dan bangunan terapung dan perhiasan dan permata, biji-bijian berminyak dan besi dan baja.

"Impor dengan kenaikan paling tinggi adalah sayuran itu mencapi 21,69%," terangnya. (mkl/wdl)

Hide Ads