Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani, mencontohkan perbandingan paling kentara dalam melihat tingginya ongkos logistik. Ini bisa dilihat dari pengiriman barang antar pulau dengan biaya untuk kegiatan ekspor impor barang.
"Kita tahu ongkos logistik kita memang mahal, kontribusinya bisa 30% dari produksi itu sendiri. Bayangkan saja, kirim barang dari Jakarta ke Balikpapan, itu lebih mahal daripada kita kirim barang ke Shenzen, China," kata Rosan dalam Rakornas Kadin Bidang Perhubungand di Graha CIMB, Jakarta, Rabu (16/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahkan masih tetap lebih murah kirim barang Jakarta ke Jerman. Hal ini yang membuat daya saing kita jadi kurang dibandingkan dengan negara lainnya," ujarnya. (hns/hns)