Ketua Umum Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap), Khoiri Soetomo, berujar masalah yang kerap dihadapi pengusaha kapal adalah minimnya dermaga di pelabuhan-pelabuhan Indonesia.
Pelabuhan Merak salah satu contohnya. Pelabuhan penyeberangan paling sibuk di Indonesia ini hanya memiliki 5 dermaga. Padahal jumlah kapal yang bolak-balik mengangkut penumbang dan barang ke Sumatera tersebut mencapai 59 kapal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlah dermaganya hanya 5, padahal idealnya 25 dermaga. Padahal di Merak itu ada 59 kapal, dan itu (kapal) akan bertambah terus, jadi nggak efisien sekali," ucapnya lagi.
Kondisi tersebut, selain membuat waktu tunggu menjadi lebih lama lantaran jumlah kapal yang dipakai sedikit, hal itu juga membuat pengusaha kapal menderita kerugian karena armadanya menganggur.
"Hampir semua pelabuhan penyebrangan terjadi kelebihan pasokan kapal, tak hanya dibandingkan dengan demand muatan, tapi juga kelebihan kapal dibandingkan dengan jumlah dermaganya," ungkap Khoiri. (wdl/wdl)











































