Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub, Bay M Hasani mengatakan, penambahan trayek tersebut juga untuk meningkatkan ketersediaan barang dan mengurangi disparitas harga antara wilayah barat dengan timur.
"Selama ini kita sudah ada 6 trayek. Tahun 2017 kita tambah 5 trayek lagi, jadi dari T-7 sampai T-11. Kemudian kita juga mencanangkan program Rumah Kita, merupakan rumah yang mengelola barang-barang yang diangkut kapal laut," ujar Bay di Kemenhub, Jakarta, Kamis (17/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada penambahan lima trayek tol laut yang baru, Bay mengatakan, jika pemerintah akan melibatkan pihak swasta. Kendati demikian, dia mengaku jika implementasinya masih menunggu penetapan RAPBN 2017.
"Yang lama kita tetap Pelni. Nah yang baru, 5 ini, nanti kita berencana untuk melelangkan ke pihak swasta. Tapi kita ingin kalau pihak swasta menyiapkan kapal pengganti, untuk cadangan," tutur Bay.
Kelima rute tambahan itu adalah:
(1) Trayek 7: Tanjung Priok - Enggano - Mentawai - Pulau Nias - Sinabang - Pulau Nias - Mentawai - Enggano - Tanjung Priok.
(2) Trayek 8: Tanjung Perak - Belang Belang - Sangatta - Nunukan - Sangatta - Belang Belang - Tanjung Perak.
(3) Trayek 9: Tanjung Perak - Kisar - Namrole - Gebe - Maba - Gebe - Namrole - Kisar - Tanjung Perak.
Untuk trayek 10 dan 11 itu crossing dengan trayek 1 dan 2. Karena setiap 28 hari sekali baru ada kapal di trayek itu. Dengan penambahan ini jadi 14 hari sudah ada kapal, jadi lebih efisien.
Adapun trayek 1 meliputi Tanjung Perak-Wanci-Namlea-Fak Fak Kaimana-Timika-Kaimana-Fak Fak-Namlea-Wanci-Tanjung Perak. Sedangkan trayek 2 meliputi Tanjung Perak-Kalabahi-Moa-Saumlaki-Dobo-Saumlaki-Moa-Kalabahi-Tanjung Perak. (hns/hns)











































