ChevronTexaco Beli Unocal Senilai US$ 18 Miliar

ChevronTexaco Beli Unocal Senilai US$ 18 Miliar

- detikFinance
Selasa, 05 Apr 2005 10:57 WIB
Jakarta - Perusahaan minyak terbesar kedua di AS, ChevronTexaco Corp mengumumkan rencananya membeli perusahaan yang merupakan rivalnya yakni Unocal senilai US$ 18 miliar. Jika terealisasi, transaksi ini akan menjadi yang terbesar sepanjang tahun ini untuk sektor perminyakan. Pengumuman ini dikeluarkan oleh ChevronTexaco pada Senin (4/4/2005) waktu setempat, setelah adanya laporan soal persaingan sengit untuk memperebutkan Unocal antara ChevronTexaco, perusahaan minyak asal Itali ENI SpA dan China National Offshore Oil.Namun seperti dilansir AFP, Selasa (5/4/2005), transaksi ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari para pemegang saham dan regulator AS. Akuisisi ini diharapkan secara significan mampu memperkuat posisi ChevronTexaco di pasar energi dunia. "Unocal adalah sebuah perusahaan yang unik dan independen dengan aset utama yang sangat pas untuk portfolio kami dan strategi jangka panjang kami," kata chief executive ChevronTexaco, Dave O'Reilly dalam pernyataannya soal transaksi ini.O'reilly mengharapkan transaksi ini akan dapat menguntungkan kedua perusahaan. "Ini merupakan transaksi yang sangat menarik yang memberika nilai untuk kedua perusahaan ini baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," tegas O'Reilly. Sementara sebuah laporan seperti dilansir AFP menyebutkan, kesepakatan membeli Unocal yang merupakan salah satu perusahaan eksplorasi migas independen yang terbesar ini akan mampu meningkatkan produksi ChevronTexaco dan cadangannya sekitar 15 persen. Selain itu kesepakatan ini juga akan memperluas aset ChevronTexaco di wilayah Asia Pasifik. Gabungan dua perusahaan ini juga akan menciptakan produsen gas dan minyak terbesar di Thailand dan juga memperluas operasi produksi gas dan minyak di Indonesia. "Dalam beberapa tahun terahir, Unocal telah sukses membangun diri menjadi sebuah perusahaan utama dunia yang memiliki prospek dan aset yang sangat baik. Penggabungan dengan ChevronTexaco akan memberi kami sumber-sumber keuangan dan teknis untuk memaksimalkan potensi aset dan prospek kami," kata pimpinan dan CEO Unocal Charles Williamson. Transaksi pembelian ini akan mencakup 75 persen saham dan 25 persen dalam bentuk tunai selain juga utang senilai US$ 1,6 juta. ChevronTexaco diharapkan untuk membayar mengeluarkan saham sejumlah 210 juta lembar dan membayar tunai US$ 4,4 miliar dalam bentuk tunai. Transaksi yang luar biasa ini terjadi di tengah melambungnya harga minyak mentah dunia yang juga membawa berkah bagi sejumlah perusahaan minyak karena nilai sahamnya terus meningkat. Harga minyak dunia yang terus meroket telah mampu membuat ExxonMobil menjadi perusahaan dengan kapitalisasi terbesar di dunia. O'Reilly menambahkan, kesepakatan dua perusahaan ini diharapkan mampu membawa sinergi bagi fungsi perusahaan dan operasional. Namun O'Reilly tidak menyebut soal PHK karyawan. Saat ini ChevronTexaco tercatat memiliki sekitar 47.000 karyawan dan anak perusahaan tersebar di 180 negara. Sementara Unocal memiliki 6000 karyawan dengan aktivitas terutama di Asia dan Amerika Utara. Namun Unocal tidak memiliki unit refining atau pemurnian dan pemasaran. Setelah pengumuman transaksi ini, saham Chevron langsung turun 3,9 persen menjadi US$ 59,61. Sementara saham Unocal yang telah menguat tajam turun 7,4 persen menjadi US$ 59,6."Saya dapat melihat transaksi ini sebagai sebuah kenekatanuntuk mengalihkan cadagannya melalui akisisi. Unocal adalah perusahaan dengan aset yang kualitasnya sangat bagi. Kami kira Unocal dijual terlalu murah," kata analis dari Fulcrum Global Parnter, Duane Grubert. (qom/)

Hide Ads