Dilansir dari AFP, Senin (21/11/2016), penyelesaian proyek ini sedikit mundur dari jadwal semula, yang menargetkan kereta cepat ini beroperasi penuh di akhir 2017. Menurut pelaksana proyek, secara parsial kereta cepat ini akan mulai dioperasikan di Desember 2017, dan beroperasi penuh di Maret 2018.
Untuk diketahui, pada 2011 lalu, Arab Saudi memenangkan kontrak pembangunan kereta cepat senilai US$ US$ 7,1 miliar, atau sekarang sekitar Rp 92 triliun, kepada konsorsium 12 perusahaan Spanyol dan 2 perusahaan Arab Saudi. Konsorsium ini bernama Al-Shoula.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak Arab Saudi rela membayar biaya tambahan US$ 160 juta untuk proyek ini, karena nilai proyeknya meningkat.
Jalur kereta cepat ini dibangun sepanjang 444 kilometer (km). Dalam kontrak, konsorsium ini juga menyediakan 35 rangkaian kereta dan perawatan rel untuk 12 tahun.
Sarana kereta cepat ini mampu mengangkut 166 ribu penumpang per hari. Jalur kereta ini melalui pada pasir di Arab Saudi, yang seringkali dilanda badai.
Konsosrium ini dipimpin oleh perusahaan kereta asal Spanyol, yaitu Renfe, lalu Talgo selaku produsen kereta, dan perusahaan operator kereta bernama Adif. Ketiganya telah berpengalaman membangun dan mengoperasikan jaringan kereta cepat di Spanyol, yang memiliki rel terpanjang kedua di dunia setelah China. (wdl/wdl)