Perdana Menteri Belanda akan Temui Jokowi, Ini yang Dibahas

Perdana Menteri Belanda akan Temui Jokowi, Ini yang Dibahas

Ray Jordan - detikFinance
Senin, 21 Nov 2016 16:31 WIB
Ilustrasi, Jokowi bertemu Mark Rutte (Foto: Muhammad Iqbal)
Jakarta - Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, dijadwalkan bertemu Presiden Joko Widodo Hari ini. Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, mengatakan, pertemuan kali ini bakal lebih banyak membahas hubungan ekonomi Indonesia dan Belanda yang merupakan salah satu negara Eropa.

"Fokus atau perhatian utama atau prioritas dari kunjungan ini adalah penguatan di bidang ekonomi," kata dia ditemui di Istana Kepresidenan, Senin (21/11/2016).

Salah satu tema besar yang akan dibahas adalah terkait dengan penerapan lisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT) untuk produk kayu Indonesia yang masuk ke Belanda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan lisensi FLEGT ini, Retno menambahkan, maka produk kayu dan produk hasil olahan kayu dari Indonesia yang masuk ke Belanda akan bebas dari pemeriksaan. Hal ini akan membuat produk kayu Indonesia lebih cepat sampai ke tangan konsumen dan dengan harga yang relatif lebih bersahabat karena tidak akan dikenai biaya pemeriksaan seperti yang berlaku sebelumnya.

Hal ini sejalan juga dengan persetujuan Uni Eropa untuk memberikan lisensi FLEGT kepada produk kayu dan produk olahan kayu asal Indonesia sejak 9 Agustus 2016 lalu.

"Jadi ini merupakan suatu nilai kompetitif yang dimiliki oleh produk-produk kayu Indonesia untuk masuk ke pasar Uni Eropa. Dan kita juga berfikir lebih jauh lagi pada saat standar Uni Eropa sudah kita bisa jalankan maka ini juga akan memudahkan kita untuk melakukan ekspansi produk produk serupa ke wilayah-wilayah lain," jelas Retno.

Selain soal lisensi FLEGT, pertemuan ini juga mengagendakan pembicaraan terkait Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau kesepakatan perdagangan bebas antara Indonesia dengan negara-negara Eropa yang tergabung dengan Uni Eropa.


"Jadi kita kan sudah sepakat untuk segera memulai negosiasi kita dengan Uni Eropa untuk CEPA," tandas dia. (dna/hns)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads