"Fokus atau perhatian utama atau prioritas dari kunjungan ini adalah penguatan di bidang ekonomi," kata dia ditemui di Istana Kepresidenan, Senin (21/11/2016).
Salah satu tema besar yang akan dibahas adalah terkait dengan penerapan lisensi Forest Law Enforcement Governance and Trade (FLEGT) untuk produk kayu Indonesia yang masuk ke Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini sejalan juga dengan persetujuan Uni Eropa untuk memberikan lisensi FLEGT kepada produk kayu dan produk olahan kayu asal Indonesia sejak 9 Agustus 2016 lalu.
"Jadi ini merupakan suatu nilai kompetitif yang dimiliki oleh produk-produk kayu Indonesia untuk masuk ke pasar Uni Eropa. Dan kita juga berfikir lebih jauh lagi pada saat standar Uni Eropa sudah kita bisa jalankan maka ini juga akan memudahkan kita untuk melakukan ekspansi produk produk serupa ke wilayah-wilayah lain," jelas Retno.
Selain soal lisensi FLEGT, pertemuan ini juga mengagendakan pembicaraan terkait Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) atau kesepakatan perdagangan bebas antara Indonesia dengan negara-negara Eropa yang tergabung dengan Uni Eropa.
"Jadi kita kan sudah sepakat untuk segera memulai negosiasi kita dengan Uni Eropa untuk CEPA," tandas dia. (dna/hns)











































