Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan Roeslani mengatakan, penarikan diri Amerika tersebut membuat TPP menjadi tidak menarik. Pasalnya, Amerika merupakan penggerak utama TPP itu sendiri.
"Jika Amerika menarik diri dari TPP, maka TPP ini akan menjadi sangat tidak menarik, karena TPP ini kan motornya Amerika. Jadi kalau Amerika menarik diri, untuk kita RI buat apa join TPP? Kan begitu," kata Rosan saat dihubungi detikFinance di Jakarta, Selasa (22/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena ekspor kita banyak yang ke Amerika, terutama untuk garmen, jadi yang tadinya kita harapkan kalau TPP ini lebih terbuka pasarnya, jadi sama saja. Dan itu pasti akan ada dampaknya ke negara-negara Asia lainnya yang sudah join TPP," kata dia.
Lebih lanjut Rosan mengatakan, walaupun penarikan Amerika dari TPP tidak terlalu berpengaruh pada Indonesia, namun dirinya mengatakan, Indonesia harus lebih meningkatkan daya saing di pasar global.
"Kan Indonesia belum join TPP juga, jadi mestinya nggak ada dampak signifikan gara-gara itu. Tapi yang perlu kita lakukan adalah mencoba untuk lebih meningkatkan daya saing lagi. Kita perlu mendekatkan diri ke negara-negara lain seperti Eropa, jika hubungan perdagangan dengan Amerika mengecil," katanya.
"Karena sekarang RI akan menjadi sama seperti negara-negara seperti Vietnam yang selama ini menikmati keuntungan dari TPP," tutup Rosan. (drk/drk)