Ini Strategi JK Supaya Borobudur Tak Kalah dari Machu Picchu

Laporan dari Los Angeles

Ini Strategi JK Supaya Borobudur Tak Kalah dari Machu Picchu

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Kamis, 24 Nov 2016 08:16 WIB
Foto: Angga Aliya ZRF
Los Angeles - Wakil Presiden Republik Indonesia (RI), Jusuf Kalla (JK), menyempatkan diri berkunjung ke Cusco setelah menyelesaikan serangkaian acara APEC Summit 2016 di Lima, Peru.

JK ingin melihat salah satu keajaiban dunia yang terletak di Pegunungan Andes, Cusco, yaitu Machu Picchu. Sebelumnya JK sudah penasaran mengapa situs bersejarah yang dibangun pada tahun 1500-an itu bisa lebih terkenal dibanding Borobudur.

"Machu Picchu itu pengunjungnya 1,2 juta tiap tahun. Itu banyak sekali. Borobudur cuma 100-200 ribu wisatawan asing tiap tahun. Padahal kita lebih tua 500 tahun," kata JK di kantor Atlantic Airline, Los Angeles, Amerika Serikat (AS), Selasa (22/11/2016) subuh waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah menghadiri APEC Summit 2016 pekan lalu, JK terbang ke Cusco menggunakan pesawat kepresidenan untuk mengecek langsung situs bersejarah yang terletak di ketinggian 3.400 meter di atas permukaan laut itu.

"Memang yang bikin menarik juga selain ceritanya itu pembangunannya hebat, batu berton-ton itu bisa dibawa ke puncal gunung dan dipecah-pecah si sana lalu disusun," kata JK.

Tidak mudah memang mencapai tempat tersebut, JK dan rombongan harus menggunakan pesawat dari Lima ke Cusco selama satu setengah jam.

Setelah itu dilanjutkan dengan naik kereta selama kurang lebih tiga setengah jam ke kaki gunung tempat Machu Picchu berada. Dilanjutkan dengan naik bus selama setengah jam.

Belum selesai sampai di situ. Turun dari bus, JK dan rombonhan harus berjalan kaki untuk bisa mencapai puncak gunungnya. Waktu berjalan kaki diperkirakan sekitar dua sampai tiga jam.

Dengan lokasi yang sulit dijangkau, Machu Picchu tetap menjadi destinasi favorit. Rahasianya, kata JK, ada kisah-kisah dan legenda mengenai Machu Picchu yang sering digaungkan oleh banyak orang.

"Mereka terkenal karena ada cerita, ada legendanya. Ini yang harus kita coba, nanti kita bikin cerita-cerita dan legenda Borobudur supaya semua orang bisa tahu dan penasaran," kata JK. (ang/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads