Awal 2018, Masyarakat Palembang Bisa Jajal LRT

Awal 2018, Masyarakat Palembang Bisa Jajal LRT

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 25 Nov 2016 14:32 WIB
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Pembangunan konstruksi moda transportasi masal kereta ringan atau Light Rail Transit (LRT) Palembang terus dikebut, saat ini telah mencapai perkembangan konstruksi hingga 25%.

Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk, M. Choliq mengatakan, dengan perkembangan ini, maka mega proyek LRT diharapkan bisa rampung di akhir 2017 dan dapat beroperasi pada tahun 2018.

"Targetnya sampai akhir 2017, fisik 100%," kata dia dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, Jumat (25/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah kegiatan konstruksi selesai, pekerjaan selanjutnya akan dilanjutkan ke tahap pemasangan instalasi listrik, penerangan hingga ke sistem informasi.

Dengan demikian diharapkan masyarakat Palembang sudah bisa merasakan nyamannya melakukan perjalanan dengan LRT pada tahun 2018 mendatang.

Dengan penyelesaian yang lebih awal, kata Choliq, pihaknya punya waktu lebih longgar dalam melakukan uji coba. Harapannya, bila ditemukan kekurangan maka akan lebih cepat diatasi.

"Nanti tinggal pekerjaan-pekerjaan signaling dan lain-lain. Asean games sendiri akan diselenggarakan Agustus 2018. Sehingga ada waktu sisa 8 bulan untuk melakukan uji coba," tambah dia.

Sebelumnya, pembangunan LRT di Palembang ini ditargetkan selesai pada Juni 2018 atau sebelum penyelenggaraan Asian Games 2018 di Palembang dan Jakarta. Pembangunan jalur LRT sepanjang kurang lebih 23 km dibagi menjadi 5 zona. Pembangunannya berupa jalur layang (elevated track) yang juga dilengkapi prasarana lainnya yaitu 13 Stasiun LRT, 1 jembatan (yang sejajar dengan jembatan yang melintasi Sungai Musi) dan 1 depo.

Pembangunan jalan layang kereta LRT Palembang tidak menggunakan balast tetapi dengan menggunakan teknologi slabtrack dengan lebar jalan rel adalah 1.067 mm dengan tipe rel R.54 dan beban gandar 12 ton. Persinyalan yang digunakan adalah teknologi fixed block ETCS level 1 serta menggunakan digital trunking dan backbone fiber pada telekomunikasi.

Stasiun LRT memiliki ketinggian minimum ruangan sebesar 2,7 meter dengan jarak minimal clearance dengan jalan raya 5,2 meter. Pembangunan LRT Palembang meliputi konstruksi dan supervisi dibiayai oleh APBN sebesar Rp 11,49 triliun dengan Multiyears contract atau kontrak tahun jamak (2016–2018). (dna/dna)

Hide Ads