Commercial Secretary from Embassy Pakistan of Jakarta, Muhammad Usman, mengatakan keputusan tersebut memiliki dampak positif kepada Pakistan. Hal itu karena Pakistan memiliki ekspor tekstil yang besar kepada AS, sehingga ini membuka peluang Pakistan untuk tetap dapat mengekspor produk unggulan ke AS.
"Ini akan baik untuk Pakistan, ini akan baik karena AS bukan lagi bagian dari TPP dan kami bukan bagian dari TPP," kata Usman, yang juga menjadi salah satu peserta diskusi dalam Indonesia Palm Oil Conference ke 12, di Westin Hotel and Resort, Nusa Dua, Bali, Jumat (25/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangladesh saingan kami akan mendapatkan keuntungan yang tidak adil, sekarang Trump mengatakan hal ini, ini kabar baik untuk para pelaku bidang tekstl kami," ujar Usman.
Dalam kesempatan yang sama, Tthe Executive Director of The Solvent Extractors' Association of India (SEA), Dr. B.V. Mehta, enggan berkomentar banyak terkait dengan hal ini. Ia mengatakan sebagai pemimpin negara pastinya dia akan memikirkan yang terbaik untuk negara yang dipimpin.
Namun, Trump yang berlatar belakang pengusaha akan berpandangan sebagai seorang pebisnis. Menurut Mehta, Trump akan mengambil kebijakan bukan sebagai politikus.
"Memang orang bertanya-tanya ketika seluruh pernyataan yang dia lakukan selama ini. Saya tidak tahu apakah negatif atau positif tapi pastinya seseorang yang ketika menjabat nanti ada perubahan-perubahan, tapi dia kan businessman, tapi bukan dari politikus, tapi masih kita lihat dari bisnis, AS dilihat dari pemimpin yang kuat dan Trump yang mengatakan hal tersebut," ujar Mehta. (wdl/wdl)