Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan penambahan kapal selam ini tentunya untuk mendukung keinginan Presiden Joko Widodo menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Sehingga, dibutuhkan alutsista yang memadai.
"Kalau ada kapal selam dengan kemaritiman pak Jokowi kita akan buat. Bisa ada 10 kapal selam nanti di alur laut," kata Ryamizard usai menerima dua helikopter yang dipesan ke PTDI di hanggar PTDI, Jalan Pajajaran, Kota Bandung, Jumat (25/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencananya tahun depan kita mau bikin dua kapal selam di sini. Sudah ada dua yang kita beli dari luar, kita adopsi dari yang sudah ada," ucap dia.
Menurutnya pembelian alutsista ke luar negeri tak hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan saja. Tetapi juga sebagai upaya transfer of teknology (TOT) milik negara-negara yang sudah maju. Sehingga, ke depannya Indonesia bisa membuatnya sendiri secara mandiri.
"Kalau kita belum mampu jangan dipaksa. Kita beli tapi harus transfer teknologi ke kita. Agar kemudian kita bisa bikin. Kemudian jadi local content," terang dia.
"Nanti kita mau pesan kapal selam dari Rusia. Kita belajar juga, sambil kita padukan. Kita harus cerdas. Curi ilmu untuk memperkuat kita sendiri. Semuanya harus ada TOT," pungkas Ryamizard. (dna/dna)