Agar percepatan proyek itu bisa berjalan, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, meminta kepada pelaksana konstruksi untuk menambah pekerjaan menjadi 3 shift.
"Ke depan kami akan melakukan percepatan pengerjaan ini, 3 shift. Dan juga kami minta ke Kereta Api (KAI) untuk bekerja lebih kooperatif dengan kontraktor. Saya juga minta Pak Gubernur untuk membantu," kata Budi di sela kunjungannya memantau proyek tersebut di Stasiun Manggarai, Jakarta, Jumat (25/11/2016)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 850 ribu warga yang menggunakan kereta api per hari. Kalau terlambat (kedatangan kereta terlambat), kan bisa dibayangkan dampaknya. Sebulan ini kita dapat banyak laporan keterlambatan," sambung dia.
Hari ini, Budi Karya terjun langsung memantau perkerjaan konstruksi proyek double-double track Manggarai-Bekasi-Cikarang. Turut mendampingi dalam kegiatan tersebut Dirjen Perkeretaapian Prasetyo Boeditjahjono, Plt Gubernur DKI Jakarta Soni Sumarsono, Kadishubtrans DKI Jakarta Andri Yansyah dan Dirut KAI Edi Sukmoro.
Proyek double-double track Manggarai-Bekasi-Cikarang rencananya akan dibangun empat jalur, tujuannya semakin banyak jalur yang bisa digunakan oleh Kereta Rel Listrik (KRL) untuk mengangkut penumpang.
Dengan jumlah lintasan yang lebih banyak, diharapkan jumlah kereta yang melintas juga bisa lebih banyak sehingga jumlah penumpang yang diangkut bisa meningkat.
Hal ini untuk mengimbangi laju pertumbuhan penumpang kereta api. Setiap tahunnya, rata-rata pertumbuhan penumpang dari Bekasi-Manggarai mencapai 20%. Tentunya bila tidak ada tambahan kereta, akan menyulitkan aktivitas penumpang.
Di samping itu, KRL juga sering tersendat karena adanya kereta jarak jauh. Kalau cuma dengan penambahan kereta, tanpa ada penambahan jalur, maka tidak akan memberikan solusi. Apalagi jumlah penumpang kereta jarak jauh juga terus meningkat. (dna/dna)