Wakil Gubernur Jatim yang akrab disapa Gus Ipul itu, baru-baru ini menyambangi Gdanks Port dan Galangan Kapal Crist di Provinsi Promenia, Polandia. Menurutnya, operasi dua infrastrutkru penunjang tranportasi laut itu cukup efisien.
"Sistem operasional pelabuhan di sini bagus dan efisien," kata Saifullah Yusuf melalui siaran pers yang diterima detikcom, Minggu (27/11/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengelolaanya disini semua di tangan otoritas pelabuhan," tuturnya.
Pelabuhan terbesar di kawasan Baltik tersebut, luasnya hampir sama dengan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dan bisa disandari kapal jenis post panamax yang kapasitasnya mencapai 500 TEUs. Namun, dwelling time-nya hanya sekitar 8 jam dan masa tunggu nol. Berbeda dengan Pelabuhan Tanjung Perak yang perkiraan dwelling time-nya mencapai antara 2-3 hari.
"Tampaknya banyak hal yang harus dibenahi sistem di pelabuhan kita, seperti masih adanya tumpang tindih urusan administrasi dari berbagai lintas instansi, yang membuat manajemen pelabuhan kita tidak efisien," jelasnya sambil berharap, ke depan pelabuhan di Jawa Timur lebih baik pelayanannya dan dwelling time-nya bisa dipangkas se-efisien mungkin, sehingga dunia usaha berjalan lancar, ekonomi bergerak, masyarakat mendapatkan manfaatnya.
Sementara itu, Direktur Humas dan Urusan Luar Negeri Julian Skelnik menerangkan, sumber daya manusia di pelabuhan Gdanks, Promenia, Polandia hanya 200 orang. Infrastruktur dan fasilitasnya juga bagus. Padahal, pelabuhan tersebut melayani bongkar muat sekitar 3 juta TEUs per tahun.
"Pelabuhan hanya mengurusi bongkar muat saja," tuturnya sambil menambahkan, untuk urusan lain seperti bea cukai, karantina, keamanan, ditangani oleh otoritas di luar pelabuhan.
"Kalau ada masalah, menjadi tanggungjawab para pemilik barang dengan instansi tersebut," jelasnya.
Kunjungan Gus Ipul bersama rombongan dari Pemprov Jawa Timur, juga melihat galangan kapal Crist. Galangan kapal yang luasnya 28 hektar ini dapat memproduksi 300 kapal berbagai tipe dan jenis, sesuai pesanan dari berbagai negara di Eropa.
Galangan kapal Crist ini berdiri sejak Tahun 2010. Awalnya shipyard Crist ini dikelola swasta. Kemudian sahamnya dijual ke pemerintah 30%.
Setelah mengunjungi Polandia, delegasi dari Pemprov Jatim yang dipimpin Gus Ipul, mengunjungi ke Hongaria untuk merintis hubungan dagang Jatim dan Hongaria.
"Polandia dan Hungaria memiliki konsul kehormatan di Surabaya. Itu menunjukkan pentingnya Jawa Timur bagi negara tersebut. Kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akan memprioritaskan hubungan dagang dengan kedua negara ini," tandas Wagub Jatim ini. (roi/dna)











































