Susi: Selama Ini Miliaran Dolar Dihabiskan untuk Impor Daging

Susi: Selama Ini Miliaran Dolar Dihabiskan untuk Impor Daging

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Senin, 28 Nov 2016 12:42 WIB
Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan peningkatan konsumsi ikan dapat membantu mengurangi ketergantungan konsumsi masyarakat Indonesia terhadap daging sapi yang saat ini harganya tinggi. Selain itu, ikan mengandung gizi yang sangat baik, dan membantu perbaikan tumbuh kembang Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.

Susi berujar, lagi pula selama ini belanja pemerintah telah banyak dihabiskan untuk melakukan importasi daging.

"Miliaran dolar kami habiskan selama ini untuk mengimpor daging. Jadi kita ingin mengubah kebiasaan masyarakat untuk lebih banyak makan ikan daripada daging," katanya saat memberi sambutan di Marine and Fisheries Business and Investment Forum: Indonesian, Danish and Norwegian Maritime Innovation di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (28/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk itu, pemerintah pun saat ini membuka peluang sebesar-besarnya bagi swasta lokal maupun asing berinvestasi di bidang pengolahan produk ikan. Kebijakan pemerintah yang ingin mengubah kebiasaan konsumsi masyarakat akan daging sapi, dirasa menjadi peluang besar yang harus dilihat oleh investor.

"Indonesia punya populasi yang besar, tapi konsumsi ikan Indonesia masih 46 kg per tahun. Kita ingin untuk meningkatkan ke 51 kg tahun depan. Karena sea food baik untuk pembangunan SDM Jadi, kita akan terus mengkampanyekan dan mengajak bangsa kita untuk makan ikan lebih banyak dari pada daging," tutur dia

"Sekarang penangkapan ikan ditutup untuk asing. Sebagai cadangannya, kami membuka 100% untuk pengolahan dan pabrik sea food. Ini terbuka lebar untuk anda membangun pabrik anda membeli dan processing sea food dan ekspor, atau market domestik," tandasnya.

Seperti diketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia dengan 70% wilayahnya merupakan laut, yang memiliki potensi besar menjadi sumber utama perekonomian negara. Namun kenyataan yang terjadi bertolak belakang, di mana justru konsumsi ikan Indonesia masih rendah dibanding negara-negara yang wilayah lautnya relatif jauh lebih kecil. (hns/hns)

Hide Ads